Rabu, 01 Juni 2011

Periksa Kondisi Hard Disk Komputer Anda

Salah satu penyebab komputer sering “Hang” adalah hardisk yang sudah aus sehingga ada bagian yang tidak bisa di akses ( bad sector). Biasanya ini bisa terjadi jika komputer sering dimatikan tanpa shutdown atau listrik yang tiba-tiba sering mati (tanpa UPS). Selain itu mungkin juga karena memang umur hardisk yang memang sudah tua.
Jika ada bagian hardisk yang terkena bad sector, maka akan berimbas ke kinerja komputer, entah itu menjadi lambat sampai sering hang ketika menjalankan program tertentu. Selain itu juga data yang [pernah] tersimpan akan rentan mengalami kerusakan. Jika seperti itu, bagaimana cara memeriksa kondisi hardisk di komputer ?
Ada berbagai cara untuk memeriksa kondisi hardisk, jika dengan bawaan windows bisa menggunakan fasilitas scandisk, tetapi mulai windows XP untuk melakukan scandisk ini harus restart dulu. Cara lebih mudah dengan menggunakan software yang gratis. selain lebih mudah, tampilannya juga lebih baik dan informatif. Dua contoh software ini adalah HD Tune dan HDDScan
Kelebihan lain 2 softwre itu adalah bersifat portable, sehingga bisa kita bawa kemana-mana melalui flasdisk dan tidak perlu install untuk menjalankannya.
1. HDD Tune, Hard Disk Utility
Di Aplikasi ini ada 4 fasilitas utama ( dalam 4 tab), yaitu Benchmark, Info, Health dan Error Scan. Benchmark untuk mengetahui seberapa cepat akses baca tulis dan waktu akses hardisk. Info memberikan informasi tentang drive dan fasilitas yang di support hardisk serta detail informasi tentang Firmware Hard Disk.
Health akan memberikan kondisi atau status “kesehatan” hardisk. Error Scan untuk memeriksa apakah ada yang rusak dengan Hardisk tersebut. Fasilitas Error scan ini yang kita manfaatkan untuk memeriksa kondisi hardisk. Agar hasilnya akurat maka jangan memeriksa dengan Quick Scan, hilangkan tanda cek di menu Quick Scan.
Jika ada blok yang berwarna merah, itu bagian hardisk yang rusak/error, dan biasanya di sebut dengan bad sector. Jika diakses bagian itu sering menyebabkan komputer hang. Selain informasi tersebut HD Tune juga memberikan informasi suhu /temperatur Hard Disk.
2. HDDScan
Aplikasi kedua ini lebih mengkhususkan diri untuk memeriksa kondisi hardisk ( low level HDD Scan), sehingga informasi scan lebih detail, yaitu dengan menampilkan waktu akses masing-masing blok (bagian) di hardisk. Informasi baca tulis juga di sertakan. HDDScan men-support IDE/SATA/SCSI hard disk drives, RAID arrays, external USB/Firewire hard disks dan juga Flash cards. Berikut contoh tampilan scan dengan HDDScan ( versi 2.8).
Hardisk yang masih baik seharusnya blok yang berwarna hijau sangat sedikit atau tidak ada demikian juga blok yang berwarna orange atau merah. Jika ada blok yang berwarna merah, maka kedepannya bisa menjadi bad sector (warna biru tua). Sedangkan blok yang berwarna biru tua (bad blok) menunjukkan bad sector (tidak bisa diakses), sehingga harusnya tidak ada.
Sebenarnya versi terbaru HDDScan adalah 3.1, tetapi dengan tambahan skin malah menyebabkan agak lambat dan pengoperasiannya masih mudah versi 2.8. Meskipun di versi baru ada tambahan fasilitas sensor suhu dan perbaikan bugs lainnya.
Informasi tambahan : pastikan ketika melakukan scan hardisk, tidak sambil menjalankan aplikasi lain ( by ebsoft)
HDDScan bisa di dapatkan (Download) disini : HDDScan

TIPS Memperbaiki Hard disk yang terkena Bad Sector


Melanjutkan artikel sebelumnya “Periksa Kondisi Hard Disk Komputer Anda”, artikel ini akan membahas tentang bagaimana memperbaiki jika hard disk terkena bad sector. Jika belum mengerti apa itu bad sector dan bagaimana memeriksa kondisi hardisk, maka silahkan membaca artikel tersebut.
Bad Sector di hardisk secara umum ada 2 macam, yaitu mekanik/fisik dan software. Bad sector mekanik, yaitu seperti permukaan lempeng penyimpan data hardisk rusak secara fisik misal karena tergores, terkena debu, terkena benturan keras dan sebagainya. Sedangkan bad sector software bisa terjadi ketika hardisk sedang sibuk tiba-tiba mati, arus putus dan sebagainya.
Untuk Bad Sector yang berupa kerusakan fisik (mekanik), maka itu diluar pembahasan ini, karena hal itu biasanya tidak bisa (sangat sulit) diperbaiki. Jika masih ada garansi maka sebaiknya ditukarkan yang baru. Tetapi jika bad sector yang berupa software, maka kemungkinan masih bisa diperbaiki. Jadi pembahasan disini hanya berfokus bad sector secara software.
Bagaimana memperbaiki Bad Sector ?
!!.. Informasi Penting.. !!
Jika hardisk sudah terdeteksi terkena bad sector, maka langkah pertama adalah menyelamatkan data-data penting yang ada, baik di simpan di hardisk lain, di copy ke CD atau lainnya. Dan sebelum mengikuti langkah-langkah dibawah pastikan data-data penting sudah di backup.
Langkah Awal : Coba format drive atau hardisk yang terdapat bad sector dengan format biasa, misalnya melalui klik kanan di Windows Explorer dan pilih format. Terkadang hal ini bisa menghilangkan bad sector.
Jika langlah awal tersebut tidak berhasil maka bisa dicoba beberapa cara dengan beberapa software gratis berikut:
1. Easeus Partition Manager
Software gratis ini selain bermanfaat untuk membuat / mengedit partisi hardisk ( tampilan mirip Partition Magic), juga bisa digunakan untuk menghilangkan bad sector. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
  1. Jalankan Program Easeus partition Manager
  2. Pilih drive yang kira-kira ada bad sectornya ( untuk memastikan ada bad sectornya bisa juga di scan melalui easeus ini denganklik kanan drive Pilih menu Advanced > Check Partition )
  3. Klik kanan, dan pilih Delete
  4. Ketika muncul informasi, maka pilih “Delete Partition and Delete Data”
  5. Kalau sudah selesai, klik menu Apply
  6. Tunggu sampai selesai.
Perlu diperhatikan, bahwa langkah ini hanya bisa dilakukan untuk drive selain windows. Dan pastikan datanya selalu diamankan /backup terlebih dahulu.
Easeus partition Manager bisa di download / didapatkan dari link berikut ( 7.93 MB) :
http://www.partition-tool.com/download.htm ( pastikan download yang Home Edition (gratis))
2. HDD Low Level Format Tools
Dengan software ini, maka hardisk bisa di format secara mendalam ( di istilahkan low level format). Perlu diperhatikan bahwa dengan low level format, maka semua data di hardisk akan hilang, dan tidak bisa di kembalikan/di recovery lagi. Tetapi cara ini biasanya akan lebih efektif menghilangkan bad sector.
Karena hardisk akan di format seluruhnya, maka hardisk yang akan di proses harus di format di komputer lain ( di lepas dan dipasang komputer lain). Atau jika ada 2 hardisk di komputer, maka hardisk yang tidak berisi windows bisa di format. Berikut langkahnya :
  1. Jalankan HDD Low Level Format tools
  2. Pilih Hardisk yang akan di format. Tentu yang tidak berisi sistem operasi windows. Selanjutnya klik Continue
  3. Pilih tab “LOW-LEVEL-FORMAT”, dan silahkan dibaca peringatan yang tampil
  4. Jika sudah yakin, maka klik “FORMAT THIS DEVICE”, dan tunggu sampai proses selesai.
Selain untuk hardisk (SATA< IDE atau SCSI), bisa juga untuk memformat Flashdisk, Flash card dan sejenisnya. HDD LOw level format bisa didapatkan/download dari link berikut :
HDD Low Level Format Tool langsung download versi DISINI (497 KB)
3. Menggunakan Software bawaan dari vendor hardisk.
Biasanya vendor seperti Seagate dan Western Digital, juga menyediakan software untuk menganalisa atau memperbaiki hardisk. Untuk hardisk seagate, maka bisa download tools seperti Seatools for Windows atau DOS. sedangkan untuk Western Digital bisa download tools “Wertern Digital lifeguard Diagnostics”.
Misalnya untuk Western digital, menyertakan fasilitas “WRITE ZEROS” untuk memperbaiki error seperti bad sector. Untuk Seagate, begitu di install, maka di bagian Help sudah dijelaskan cukup detail tentang manfaat dan penggunaannya.

Dapatkan Lisensi Gratis USB Safety Remove 4.0


Apakah anda sering mengalami masalah ketika ingin melepas Media seperti USB Flash drive (Flashdisk), eksternal hardisk, memory card dan sebagainya ? Berbagai cara untuk meng-eject Flahsdisk sudah dicoba, tetapi sering gagal dan hanya selalu muncul pesan “The device ‘Generic volume’ cannot be stopped right now. Try stopping the device again later.”
Jika memaksa mencabut langsung USB Flash drive, kadang bisa beresiko. Maka kita dapat meng-unlock file yang sedang digunakan (mengakses USB) atau alternatifnya menggunakan tool khusus, salah satunya adalah USB Safety Remove, yang memberikan lisensi gratis produknya.
USB Safely Remove merupakan cara aman sebagai pengganti tool bawaan windows “Safely Remove Hardware”. Program ini mendukung koneksi seperti SATA, USB dan FireWire. Dengan software ini, maka komponen yang terkoneksi di komputer akan ditampilkan menjadi satu, dapat dilihat dan diakses dengan meletakkan cursor mouse di Icon program ini atau dengan klik kanan icon programnya.

Fasilitas-fasilitas USB Safety Remove :
  • Kemampuan menyembunyikan komponen, sehingga , mencegah terjadinya kesalahan men-eject USB device.
  • Menggunakan nama alat berdasarkan vendor / perusahaan atau nama volumem dan mengijinkan me-rename nama alat tersebut.
  • Keyboard Shortcut, untuk mempermudah melepas USB Device.
  • Unik menu untuk menghentikan/melepas Flashdisk (USB flash drive)
  • Menyediakan fasilitas Autorun ketika memasang USB flash drive
  • Menginformasikan kita mengapa USB tidak bisa dilepas, dan solusinya
  • Memberikan Informasi jika ada komponen yang terhubung atau dilepas
  • Fasilitas Command Line untuk kerja automatisasi
  • Customisasi Icon di systray

Versi baru 4.0 Menambahkan fasilitas sebagai berikut :
  • “Return Device back” untuk mengaktifkan USB kembali tanpa mencabutnya terlebih dulu
  • Menghentikan berbagai macam media hot-swap, seperti PCMCIA,FireWire, USB Silicon, Image SATA dan lainnya.
  • Menyembunyikan drive dari slot card reader yang kosong.
  • Kemampuan meng-eject card reader / Memory card
  • Managemen Drive letter
  • meng-Explore drive media dengan file manager lain yang ada.
  • Mendukung Mount (menampilkan) sebagai folder bukan drive.
Pada dasarnya software ini dijual dengan harga resmi sekitar $20 (lifetime), dan dalam rangka merilis versi terbarunya yaitu versi 4.0 beta 8, maka SofetyRemove [ http://safelyremove.com ] memberikan lisensi gratis selama satu tahun, termasuk upgrade program. Pemberian lisensi gratis ini hanya berlaku mulai tanggal 27 Novemver 2008 sampai 3 Desember 2008. (Update : Diperpanjang sampai 5 Desember 2008)
Bagaimana cara mendapatkannya ?
Buka saja link ini http://safelyremove.com/giveawayweekp.htm, dan isikan nama lengkap ( bukan hanya nama depan atau panggilan saja) dan email. Setelah itu klik I want Lisence!, dan seharusnya dalam rentang kurang dari 24 jam akan dikirimkan lisensi-nya ke email tersebut. Link Download USB Safety Remove dapat dilihat dibawahnya. Atau download langsung USB Safety Remove Versi 4.0 (2.7 MB)
Program yang di download ini akan berlaku selama 30 hari, dan setelah mendapatkan lisensi kode via email, maka kita tinggal memasukkan serial number-nya melalui menu Help > Enter License key, sehingga menjadi full version dan berlaku satu tahun.

Akses Internet Cepat dengan Modem (GSM) Huawei E220

Dengan kebutuhan akses internet yang semakin penting dan banyak orang yang memerlukan, para penyedia jasa telekomunikasi sudah mulai menawarkan akses internet murah, baik berdasarkan Waktu, Quota sampai Unlimited. Jika sebelumnya berkembang yang berbasis CDMA, saat ini GSM juga mulai berkembang.
Tetapi untuk mengakses internet tersebut, membeli kartu GSM/CDMA saja tidak cukup. Masih memerlukan Modem baik via HP atau Modem khusus. Salah satu Modem khusus GSM adalah Huawei E220, yang mampu menangani bandwith sampai 7.2 Mbps.
Huawei E220 merupakan Modem dengan antarmuka USB (USB Modem) yang memungkinkan untuk mengakes internet tanpa kabel (wireless) menggunakan jaringan telepon selluler 3.5G, 3G, atau 2G yang sudah mulai banyak bertebaran di Indonesia. Modem ini mendukung UMTS (termasuk HSDPA), EDGE, GPRS dan GSM.
Dengan teknologi HSDPA (3.5G), memungkinkan koneksi internet sampai 3.6 Mbps, UMTS (3G) memungkinkan koneksi Internet sampai 384 kbps, EDGE (GPRS) maksimum sampai 236.8 kbps. Modem ini sendiri dengan firmware (software internal) mampu melayani koneksi internet sampai 7.2 Mbps.
Fitur Utama
  • HSDPA/UMTS/EDGE/GPRS/GSM
  • HSDPA (3.5G) packet data dengan transmisi maksimum 3.6 Mbps
  • UMTS (3G) packet data dengan transmisi maksimum 384 kbps
  • EDGE (EGPRS) packet data dengan transmisi maksimum 236.8 kbps
  • SMS service
  • Auto installation, cocok untuk Windows 2000 dan Windows XP ( juga bisa berjalan di Linux, sejak Linux Kernel 2.6.20 dan juga Vista)
Jika berada di kota-kota besar yang sudah terjangkau 3G atau 3.5G, maka bisa di optimalkan kecepatan aksesnya, sesuai kecepatan dari penyedia telekomunikasi atau paket yang diambil. Jika tidak ada, maka bisa menggunakan akses GPRS dengan kecepatan sekitar 54 kbps.
Modem ini dirilis sejak 21 Juni 2006. Meskipun menurut situs resmi Huawei bahwa modem ini hanya ditujukan untuk Windows 2000/Xp, tetapi berdasarkan artikel di wikipedia, juga sudah support untuk Linux dan Vista.
Driver modem ini sudah disertakan di dalam Modem itu sendiri, sehingga ketika membeli mungkin tidak disertai CD. Huawei E220 memiliki memory Internal 22 MB (versi lama 10 MB) dalam format CDFS ( Virtual CD-ROM), sehingga bisa langsung diakses dengan Win 2000/Xp dan akan dianggap (virtualisasikan) sebagai CD-ROM. Dengan format file system CDFS ini, kita tidak perlu khawatir akan terkena virus, dihapus atau diubah, karena file-file tersebut hanya bisa dibaca (read only), seperti halnya data yang ada di CD-ROM.
Untuk mendukung agar senantiasa update, maka Modem ini bisa di Flash (seperti halnya BIOS komputer). Firmware dan Update tersedia di website Huawei
Selain E220 sebenarnya ada beberapa produk lain dari HUAWEI ini, tetapi sepertinya yang banyak beredar saat ini adalah tipe ini. Selain karena harganya juga relatif lebih murah dibanding USB Modem GSM sejenis lainnya.
Berapa harga Modem Ini ?
Ketika artikel ini ditulis, harga modem ini sekitar $90. Di Jogja sendiri, harga bervariasi, ada yang $87 – $95.
Referensi
http://en.wikipedia.org/wiki/Huawei_E220
http://www.huawei.com/mobileweb/en/products/view.do?id=282

Tips mengatasi USB Flash drive (Flashdisk) tiba-tiba tidak terdeteksi/error

Baru saja USB Flashdisk saya yang berukuran 2 GB yang tiba-tiba tidak terdeteksi, di Windows Explorer hanya mendeteksi Removable Drive, ketika mencoba di buka hanya muncul pesan bahwa kita diminta memasukkan Disk ke drive tersebut atau muncul pesan Please insert a disk into drive M:, padahal Flashdisk sudah terpasang.
Kaget juga melihat hal itu, mengingat sebelumnya sepertinya tidak di lepas secara paksa. Hanya saja memang dipakai untuk mengcopy file dari 2 keping CD ke laptop teman.

Langsung saja saya mencoba untuk memeriksa Flashdisk tersebut, karena berisi data-data yang cukup banyak, dan sebagian cukup penting. Berikut langkah-langkah yang saya coba dan biasanya bisa memecahkan masalah tersebut.
1. Di coba di komputer / port USB lain
Kadang masalah seperti ini hanya terjadi di komputer kita sendiri saja, sehingga perlu dicoba di komputer lain. Karena disini ada satu komputer dan laptop teman, maka langsung saya coba disana, tetapi hasilnya nihil, tetap saja hanya mendeteksi sebagai Removable Drive, begitu dibuka hanya muncul pesan seperti diatas. Begitu juga ketika di pasang di port USB lainnya.
2. Format di windows Explorer
Sebenarnya tidak ingin di format, karena khawatir dengan data yang berada di dalamnya. Tetapi karena di beberapa komputer juga tidak terdeteksi dan Alhamdulillah sebagian data masih tersimpan juga di hardisk, saya mencoba memformat dengan format standard Windows. hasilnya masih sama, belum juga berhasil.
3. Menggunakan HP USB Disk Storage Format Tool
Dua langkah sebelumnya tidak berhasil, maka langsung saja membuka browser dan mencari informasi melalui google. Di beberapa tempat membaca bahwa sebagian orang bisa mengatasi masalah seperti ini dengan menggunakan software gratis ini, HP USB Disk Storage Format Tool. Meski di design khusus untuk USB HP, tetapi ini juga bisa digunakan untuk lainnya.
Setelah saya coba, malah software-nya yang tidak mendeteksi adanya Flashdisk, sehingga cara ini tidak berhasil. Jika ingin bisa mencoba Download HP USB Format tools ( 1.98 MB) selengkapnya bisa dibaca di PCWorld
4. Mencoba dengan Ubuntu Linux 8.10
Cara berikutnya saya mencoba dengan memasang Flashdisk di sistem operasi Linux Ubuntu 8.10. Dengan CD ini kita bisa menjalankan Ubuntu langsung dari CD ( tanpa menginstall di Hardisk).
Begitu masuk ke Ubuntu, memang mendeteksi adanya Flahsdisk, tetapi disertai dengan tanda ada yang tidak beres. Dan memang, ketika mencoba membuka-nya tidak ada respond apa-apa, bahkan ketika mencoba memformat juga tidak bisa.
5. Melalui Disk Management
Kembali ke windows, mencoba mencari informasi lagi melalui internet, mendapatkan informasi untuk format melalui disk Management ( Klik kanan My Computer > Manage dan di pilih Disk Management). Ini pun tidak membuahkan hasil, lalu cara lain lagi ( masih melalui Disk Management ) dengan mengganti Drive letter Flashdisk, yang semula M: diganti yang lain. Di Forum tersebut banyak pemilik flashdisk yang menuliskan bahwa cara ini berhasil.
Maka saya mencobanya, dengan klik kanan Drive M: ( flashdisk saya), kemudian pilih menu Change Drive Letter and Path for M: saya coba dengan drive X. setelah itu windows sempat muncul pesan Disk Error, tetapi drive bisa berganti menjadi X:, kemudian saya coba membukanya. Cara ini pun masih belum berhasil.
6. Memanfaatkan Garansi Flashdisk
Karena berbagai cara sebelumnya tidak membuahkan hasil, akhirnya saya coba cari Nota pembelian Flashdisk ini. Disana tertulis garansi Lifetime, jadi akhirnya saya putuskan mengembalikan ke toko-nya, berharap bisa langsung di ganti baru.
Ternyata toko tidak mengganti langsung, tetapi dikirim ke perusahaan pembuatnya, yang baru libur dan baru diproses awal Januari. Memang katanya akan diganti baru, tetapi baru sekitar petengahan Januari. Sepertinya tidak ada pilihan lain yang lebih baik, sehingga saya setuju saja.
Sebenarnya masih ada cara lain, seperti di format dengan software bawaan flashdisk jika ada, meskipun kemungkinan berhasil juga kecil jika berbagai langkah diatas tidak berhasil.
Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi yang membaca, dan memang kita sebaiknya tidak mengandalkan penyimpanan hanya di flashdisk untuk data-data sangat penting, karena bisa saja tiba-tiba flashdisk rusak atau mati.

Tips mem-Format Flashdisk dengan File system NTFS

Sebagian kita mungkin jarang memperhatikan tipe file sistem yang digunakan Flashdisk kita, apakah itu NTFS, FAT32 atau FAT. Untuk mengetahui file sistem yang digunakan, klik kanan Flashdisk di Windows Explorer dan pilih Properties. Di sana terlihat tipe File System yang digunakan.
Tetapi ketika kita akan mencoba mem-format melalui windows Explorer, mungkin disana tidak ada menu NTFS, adanya hanya FAT32 dan FAT. Bagaimana cara mem-format NTFS dan apa bedanya dengan FAT32 dan juga FAT ?

fat32-file-system
Mengapa NTFS ?
NTFS merupakan format file system Windows terbaru setelah FAT32, dan mempunyai beberapa kelebihan seperti kemampuan menyimpan tambahan informasi mengenai file/folder (metadata), fitur keamanan, kompresi data, struktur yang lebih baik dan lainnya.
Selain itu, tipe NTFS bisa digunakan untuk mem-format ukuran yang lebih besar, Untuk FAT hanya 2 GB, FAT32 8 TB ( 8.000 GB), sedangkan NTFS bisa sampai 16 EB ( 16 juta TB ). Meskipun demikian, tetap saja NTFS ada kekurangannya, seperti tidak terbaca di Win9x dan proses baca tulis ke disk yang lebih sering.
Karena tiap file/folder menyimpan informasi yang lebih banyak (metadata), maka proses baca tulis tiap file/folder akan lebih sering daripada tipe FAT32 atau FAT, sehingga untuk flashdisk, mempengaruhi umur (daya tahan). Mengingat Memory Flashdisk mempunyai batasan baca tulis. ( artikel tentang menjaga flashdisk agar lebih awet bisa dibaca disini : Karakteristik dan Tips menjaga Flashdisk lebih awet )
Mengaktifkan format NTFS di Windows Explorer
Bisa saja kita mem-format USB Flashdisk dengan tipe NTFS dengan bantuan HP USB Format Tools. Tetapi sebenarnya Windows Explorer bisa melakukannya. Untuk mengaktifkannya bisa diikuti langkah berikut
  1. Buka System Properties dengan cara Klik kanan My Computer > Properties (atau dengan tombol Keyboard Win + Break )
  2. Buka tab Hardware kemudian klik tombol Device Manager
  3. Pilih Disk Drive dan pilih Flashdisk yang ingin di format dengan NTFS, klik kanan, pilih Properties.
  4. Setelah terbuka pilih Tab Policies
  5. Pilih Optimize for performance dan klik OK
    usb-device-properties
  6. Setelah itu coba klik kanan Drive flashdisk di windows Explorer dan pilih menu Format, maka disana seharusnya sudah muncul File System NTFS.
Yang perlu diperhatikan adalah ketika opsi ini diaktifkan, setiap mencabut flashdisk harus selalu melalui Safety Remove Hardware. Jika pilihan adalah “Optimize for quick removal” maka sebenarnya flashdisk bisa langsung dilepas, tanpa Safety Remove hardware
Test antara NTFS, FAT32 dan FAT
Saya telah mencoba beberapa perbandingan (terutama proses meng-copy data) dengan tipe yang berbeda-beda, dan hasilnya sebagai berikut :
  • Copy 11 file (ukuran masing-masing sekitar 170 MB) total sekitar 1.8 GB
    NTFS 04:44 ( 4 menit 46 detik )
    FAT32 05:09 ( 5 menit 9 detik)
    FAT 04:46 ( 4 menit 46 detik)
  • Copy 1.297 files (ukuran antara 1 KB sampai 23 KB) dengan total 8,23 MB
    NTFS 29 detik
    FAT32 56 detik
    FAT 58 detik
  • Kapasitas setelah di Format
    NTFS 2.038.044.672 bytes Used space 12.937.216 bytes (12.3 MB)
    FAT32 2.046.959.616 bytes Used space 4.096 bytes (4.00 KB)
    FAT 2.050.686.976 bytes Used Space 0 bytes
Terlihat proses copy data dengan NTFS, relatif lebih cepat, tetapi ukuran setelah di format sedikit lebih kecil karena memang diperlukan space tambahan yang lebih besar untuk informasi file/folder (metadata). Jika flashdisk sering digunakan untuk proses baca tulis dan tidak begitu memerlukan fitur-fitur NTFS, seperti keamanan data, maka memilih tipe FAT32 mungkin akan lebih baik.
Artikel berikutnya insyaAllah akan membahas tentang memanfaatkan tipe NTFS untuk melindungi Flahsdisk dari Virus yang akan membuat, menghapus atau memodifikasi Autorun.inf dengan program sederhana yang saya buat “Super Autorun”.

Daftar link download driver berbagai Motherboard


Motherboard (mainboard) atau kadang disingkat MoBo, merupakan komponen induk dalam sebuah PC (karena disanalah dipasang CPU, RAM, hardisk, CD/DVD ROM dan sebagainya). Setelah menginstall Sistem Operasi (seperti Windows), yang pertama di install biasanya berbagai Driver motherboard-nya.
Tanpa driver motherboard, berbagai fitur/komponen yang ada tidak akan berfungsi dengan baik, bahkan mungkin tidak akan berjalan.
Definisi Singkat Driver
Secara sederhana, driver (device driver) merupakan program/software yang diperlukan agar hardware atau perangkat keras seperti : CPU, VGA, LAN, Sound card dan lainnya dapat berjalan (berinteraksi) dan berfungsi dengan baik dengan sistem operasi yang digunakan. Sehingga selanjutnya aplikasi lainnya juga dapat memanfaatkan fitur dalam perangkat /hardware tersebut.
Ketika membeli sebuah PC / komputer baru, didalam box/kotak Motherboard biasanya disertakan CD/DVD yang berisi driver motherboard tersebut, seperti driver Chipset, Sound Card, Kartu Jaringan (LAN) dan VGA ( IGP = Integrated Graphics Processor) dan lainnya.
Terkadang menjadi permasalahan ketika kita menginstall ulang sistem operasi tetapi kita tidak mempunyai CD driver atau CD-nya hilang. Selain itu, ketika driver sudah lama, maka kita kadang perlu mengupdate dengan driver terbaru.
Mencari Driver di Internet
Untuk mencari driver di Internet, kadang bisa membuat pusing. Karena tidak sedikit link yang kelihatannya menyediakan download driver, ternyata harus menjadi member, membayar, atau bahkan kita diminta menginstall program tertentu, yang kita tidak tahu mungkin merupakan program yang berbahaya.

Daftar link download berbagai driver Motherboard

Berikut daftar link download driver berbagai vendor motherboard komputer. Saya berusaha menuliskan daftar download dari alamat (situs) resmi, sehingga lebih menjamin keamanan dan kinerjanya. Selain itu tidak diperlukan login, membership ataupun membayar, alias gratis.
Sebagian besar link diatas akan langsung masuk ke halaman pemilihan hardware yang dimiliki masing-masing vendor, seperti : Motherboard, VGA / Graphics card, Server/ workstation board dan lainnya. Jadi sebelum download, langkah lain yang juga penting adalah mengetahui tipe Motherboard yang digunakan.
Cara mengetahui tipe Motherboard yang terbaik adalah dengan membuka chasing komputer dan dilihat keterangannya di motherboardnya. Sebagian besar vendor akan menuliskan tipe-nya disana, baik dengan sticker atau langsung menuliskan di papan mainboardnya dengan tulisan yang cukup besar dan cukup mencolok. Berikut contohnya :
sample-motherboard-01sample-motherboard-02sample-motherboard-03
Jika merasa ada yang kurang atau mengetahui motherboard lainnya, silahkan menuliskan dalam komentar, sehingga daftar diatas bisa senantiasa di update. 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More